Selasa, 06 Maret 2012

Secret Admirer

Tatapanmu sangat menyakitkan. Tapi juga membahagiakan. Senyummu melukai. Tapi juga menenangkan hati.

Lelaki, sadarkah kau, bahwa disini seorang gadis tengah memperhatikanmu? Seorang gadis yang tersenyum melihat senyummu. Sadarkah?

Gadis itu aku. Aku yang sangat menyukai gerakan bibirmu saat kau bicara. Aku yang diam-diam menyimpan namamu dihatiku. Aku yang mencintaimu dari sebuah tatapan mata. Aku yang menginginkanmu dari sebuah perkenalan singkat.

Mustahil. Aku tahu itu. Aku juga sadar. Disana. Diujung lapangan itu. Ada seorang putri yang setia menunggumu. Yang selalu kau beri senyummu saat si kulit bundar itu memasuki benteng lawan.

Adakah aku? Setitik saja aku dihatimu? Tidak. Seharusnya aku tak perlu bertanya. Kulangkahkan kakiku menjauh dari tempat ini bersamaan dengan peluit tanda pertandingan selesai. Meninggalkan tempat ini. Meninggalkanmu. Meninggalkan hatiku yang mulai meretak ditanganmu.